NTB, SIGAP88NEWS.COM

-Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kelurahan Sayang-Sayang,Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat ( NTB) Ahmad Yani menyatakan ” Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mataram NTB tidak pernah datang berkunjung untuk melihat-lihat secara dekat keadaan PKBM Al-Ikhlas.” tuturnya.
Demikian dikatakan Ahmad Yani Ketua Lembaga tersebut saat ditemui Wartawan disela- sela kesibukan mengawasi siswa dan siswi peserta Ujian Smister Ganjil PKBM Al- Ikhlas tahun 2019 bertempat di Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Cakranegara Kota Mataram NTB pada Selasa (10/12/19).

Ketua Lembaga ini menjelas kan” PKBM Al-Ikhlas yang dipimpinnya telah didirikan secara formal sejak tanggal, 1 Februari 2006. Siswa,Siswi Peserta Smister Ganjil tahun ajaran ini terdiri dari 3 Kls. semuanya masuk belajar pada malam hari seusai Shoalat Magrib.Kecuali Taman Kanak -Kanak (TK/PAUD) masuk pagi.” Jelasnya.
Siswa, Siswi peserta PKBM Al-Ikhlas berasal dari anak-anak penduduk Kota Mataram NTB sebanyak 85 %. Selebihnya anak anak diluar Kota Mataram. Jumlah Siswa, Siswi peserta ujian Smister Ganjil saat ini adalah peserta Paket C sebanyak 145 orang.Peserta Paket B sebanyak 57 orang, dan peserta paket A sebanyak 21 orang terdiri dari laki-laki dan Perempuan yang nantinya sebagai peserta ujian nasional (UN).ungkapnya
Sejak berdirinya PKBM Al- Ikhlas ini telah menamatkan atau sebagai alumni paket C sebanyak 5.875 orang. Paket
B sebanyak 1562 orang. Dan Paket A sebanyak 572 orang.
Ketua Lembaga ini mengaku biaya pendidikan Nol.Jika siswa, siswi mendapatkan Dana Bantuan Operasinal Sekolah (BOS) maka peserta Paket C dan Paket B gratis. Tetapi jika Siswa,siswi peserta PKBM tidak mendapatkan dana BOS,akan dibebankan biaya sebesar 300 ribu rupiah saja kepada masing-masing peserta Paket B dan Paket C hingga ujian Nasional untuk mendapatkan ijazah tidak ada pungutan lainnya.Siswa siswi masuk belajar 4 kali dalam seminggu yaitu pada hari Seni.Selasa.Rabu dan Kamis dalam keadaan sarana dan prasarana yang sangat terbatas.” sebutnya
Terkait sarana dan prasarana Ketua PKBM ini mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah, misal nya berupa kursi,meja belajar atau fasilitas lainnya. Apalagi memberikan bantuan sarana dan prasarana untuk mendatangi saja tempat PKBM ini tidak pernah nongol.Pada hal seharusnya pihak pemerintah melalui Dikbud Kota Mataram dan instansi terkait dapat memberikan pelayanan terbaiik kepada masyarakat melalui pendidikan formal maupun informal dalam rangka mencerdaskan bangsa
sesuai amanat UUD 1945 dan undang undang pendidikan nasional.Diakuinya Fasilitas yang ada di PKBM Al- Ikhlas ini sangat terbatas dan sangat memprihatinkan.fasilitas yang ada ini adalah swadaya.” Aku nya.
Terlihat dengan jelas oleh wartawan bahwa 1 Kursi diduduki oleh 2 orang siswa pada saat ujian smistet. Tentu saja disebabkan terbatas nya sarana dan prasarana yang dimiliki PKBM tersebut.lalu dimana peran pemerintah?
PKBM Al-Ikhlas ini,selain peserta Paket A.Pakat B dan Paket C.ternyata memiliki pula siswa,siswi Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK/PAUD). Siswanya sebanyak 78 orang dengan tenaga pendidik/guru TK 4 orang. Sedangkan Guru paket A.Paket B dan Paket C sebanyak 11 orang.Guru guru semuanya berpendidikan Strata (S1). Adapun gaji guru gurunya jika ada rejiki dapat gaji hanya sekedar untuk beli sabun cuci atau beli bensin. Tetapi jika tidak ada dana hanya digaji dalam sebulan dengan kata Sabar.
Ketua lembaga ini berharap kepada pemerintah maupun kepada para dermawan untuk dapat memberikan uluran tangan perhatian kepada BKBM Al-Ikhlas agar dana dana bantuan dapat diberikan. jangan dijadikan sebagai anak tiri.jika berupa uang belum ada tetapi dimohon untuk memberi kan bangku kursi belajar walaupun barang bekas.” Harapnya.
Demikian pula kepada anak anak didik diharapkan agar belajar dengan tekun semoga semuanya bisa lulus dalam ujian nasional.
Alumni PKBM Al-Ikhkas Sejak tahun 2006 sudah banyak yang bekerja sebagai PNS dan ada pula yang bekerja diperusahaan Swasta. Selain itu ada juga yang berwiraswasta secara mandiri.
Hingga terbitnya berita ini Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mataram yang dihubungi wartawan via HP milbox dan belum dapat di hubungi. ( Taqwa ).