Salah Satu Gus Kharismatik Tambelangan, Prakarsai Gotong Royong Perbaiki Jalan Tanpa Bantuan Pemerintah

Redaksi
1.3k Views
3 Min Read

Sampang, sigap88news.com || Salah satu Putra Ulama Kharismatik di Kabupaten Sampang asal Kecamatan Tambelangan, yaitu Putra KH. Ismail Fathol Bari, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) An Naqsabandiyah Ombul Desa Bringin Tambelangan, sebut saja Namanya Gus Muhammad Ismail, memprakarsai gotong royong memperbaiki jalan rusak.

Ada dua lokasi yang langsung dia melakukan gotong royong, dengan mengajak Santrinya dan warga memperbaiki jalan rusak, yaitu di tanjakan jalan Samaran menuju Beringin, sekarang di Jalan Kabupaten penghubung Desa Batorasang Tambelangan dengan Desa yang masuk di Kabupaten Bangkalan.

Tak hanya itu, Gus Muhammad ini, membiayai sendiri, kerana jalan yang diperbaiki itu dengan di aspal, dari mulai bahan material, slender dan aspalnya, sedangkan pekerjannya dilakukan dengan gotong royong.

Salah satu Tokoh Pemuda Tambelangan, Fauzi, mengatakan, dia sangat inspirasi, dengan seorang Tokoh Agama (Toga) muda, di mana menurutnya, Gus Muhammad bisa dijadikan contoh, mau beramal dengan biaya sendiri, memperbaiki jalan yang belum tersentuh Bangunan oleh pemerintah, sehingga pengguna jalan akan merasakan manfaatnya tersebut.

“ Gus Muhammad, sebagai Gus yang dapat dicontoh, walau sebagai Toga yang berpengaruh, dia sangat dermawan, contohnya dia mau membiayai jalan rusak, malah di aspal “. Ucapnya.

Dia juga kagum, dengan pola pikir Gus Muhammad, dimana pembangunan tersebut yang seharusnya, tidak lepas dari pemerintah, namun kata dia, Gusa Muhammad mengajarkan kemandirian, dan selalu bisa membantu sesama tanpa harus menunggu, namun dengan langkah yang pasti, sebagai wujud langkah kongkrit membantu pembangunan Pemerintah.

“ Gerakan beliau ini perlu dicontoh, dia juga Gus dermawan, mau mengeluarkan uang pribadinya untuk membantu pemerintah, agar jalan yang rusak parah bisa dilalui dengan baik oleh Masyarakat luas, semoga dengan gerakan beliau ini dapat ditiru oleh Masyarakat “. Katanya.

Menurutnya dia juga, sebelumnya jalan itu selalu memakan korban, mulai dari roda dua yang sering jatuh di lokasi tersebut, juga bagi kendaraan roda empat atau lebih sering rusak keran jalan yang rusak parah pas di tanjakan.

“ Lokasi ini sering lo terjadi laka, baik itu roda dua, maupun roda empat lebih, namun sering roda empat rusak gardannya di lokasi ini, karena selain lokasi menanjak juga jalannya rusak parah “. Ringkasnya.

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *