Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Mataram Berhasil Gelar Pelatihan Warga Binaan Di LPP Mataram

Redaksi
1.4k Views
4 Min Read

NTB, SIGAP88NEWS.COM ||
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum (Kemenkum) dan Hak Asasi Manusia (Ham) Nusa Tenggara Barat (NTB) Dahrif Hafied melalui Kepala Kantor Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Mataram NTB Titik Daryani menyatakan “Alhamdulillah berkat ijin Allah SWT LPP Mataram sukses melaksanakan sejumlah kegiatan antara lain pelatihan Tenun Lombok dan Batik Sasak, Samawa, Mbojo atau dikenal dengan singkatan Sasambo bertempat di Blok Hunian LPP Mataram. di Mataram NTB.” tuturnya.

Hal ini dikatakan Kepala LPP Mataram kepada Wartawan Media ini Senin (25/11/19) bertempat di Mataram.

Kepala LPP Mataram menjelas kan Asal mula pakaian adat Tenun Lombok dan Sasambo yang menjadi sasaran kegiatan pelatihan warga binaan LPP Mataram adalah tenunan pakaian adat warga dikedua pulau besar yaitu pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Pulau Lombok terdiri dari Kabupaten Lombok Timur (Lotim) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Kota Mataram. Sedangkan Pulau Sumbawa terdiri dari Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).Pakaian adat dari warga kedua pulau itulah yang diberi nama Tenun Sasak berasal dari Lombok sedangkan Sasambo adalah berasal dari kedua Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa dan warga yang berdomisili di kedua pulau itulah Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).” Jelasnya.

Maksud dan tujuan diselenggarakan kegiatan pelatihan Tenun Lombok dan Sasambo ini adalah untuk meningkatkan keterampilan warga binaan LPP Mataram, sebagai salah satu upaya dalam rangka kegiatan pembinaan kemandirian warga binaan LPP Mataram.Dengan adanya kegiatan pelatihan ini diharapkan kepada para peserta warga binaan LPP mataram jika suatu ketika warga binaan telah verakhir masa hukumannya dalalm lapas maka warga binaan tersebut dapat hidup mandiri karena telah memiliki keterampilan dalam tenunan pakaian adat Sasak dan Sasambo.Dengan telah memiliki keterampilan maka warga binaan dapat membuka usaha sendiri untuk kesejahteraan warga binaan dan keluarganya ditengah masyarakat jika telah keluar dari Lapas.”

Selain itu maksud dan tujuan gelar jegiatan ini adalah dalam rangka menyambut Hari Ibu pada 22 Desember 2019 LPP Mataram, Kemenkum dan Ham NTB gelar sejumlah kegiatan.” Sebutnya.

Dalam rangka menyambut hari ibu tersebut. Perempuan berparas cantik itu menjelas kan “LPP Mataram bekerjasama pihak ketiga Sasambo Bumi Gora bersama UKM Tenun Bintang Remawe untuk memberikan pelatihan rangka meningkatkan kegiatan pembinaan kemandirian tersebut.” Jelasnya.

Hingga terbitnya berita ini “jumlah warga binaan LPP Mataram sebanyak 90 orang perempuan beserta anak bawaan. Diharapkan program pembinaan dapat berjalan dengan baik. Dibulan Desember 2019 LPP Mataram harus memberikan kegiatan kegiatan nyata yang harus dilaksanakan.” Jelasnya.
Diakuinya bahwa di Lapas Perempuan ini “jumlah warga binaan yang begitu banyak,tapi ruangannya sangat terbatas. Namun demikian tidak serta merta hanya duduk diam menunggu proses hukum berakhir. Tetapi tetap ada kegiatan kegiatan positif yang harus di wujudkan agar para warga binaan tidak merasa jenuh dalam menjalani hukuman di dalam Lapas.” terangnya.
“Warga binaan ini tentu banyak menyimpan dan menyita pikiran mereka sehingga perlu diberikan bimbingan dan sejumlah pelatihan agar warga binaan memiliki keterampilan. Dengan harapan jika suatu ketika warga binaan telah selesai menjalani hukuman di Lapas maka mereka telah memiliki keterampilan untuk masa depan warga binaan dengan keluarganya. jika nanti berada kembali ditengah masyarakat.” imbuhnya

Kegiatan ini dihadiri Kepala Divisi (Kadiv) Pemasyarakatan. Kepala LPP Mataram.Pejabat Struktur.Staf dan sejumlah warfa binaan LPP Mataram.

(Taqwa)

TAGGED:
Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *