Trenggalek, Tak hanya menyasar pada kegiatan fisik, kemanunggalan TNI bersama masyarakat juga menyasar kepada kegiatan non fisik. Gandeng UPN Surabaya Satgas TMMD di Kabupaten Trenggalek sosialisasikan pupuk organik, Jum’at (12/7/2019).
Bertempat di Kediaman Wardi warga RT. 19 RW. 05 Dusun Kalitelu Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan Satgas berbagi informasi kebermanfaatan pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak maupun kompos limbah sampah.
Menurut Muhamad Alif Mahasiswa UPN Surabaya, kajian secara akademis, penggunaan pupuk organik dapat mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia. Kesadaran masyarakat terhadap pupuk organik masih kurang, padahal kandungan kimia dalam pupuk dapat meningkatkan keasaman pada tanah yang lama kelamaan justru membuat tanah tidak akan subur kembali.
Sedangkan penggunaan pupuk organik, selain ramah lingkungan juga membuat tanaman tahan akan serangan hama seperti wereng cokelat, tikus dan hama lainnya yang kini tengah marak.
Pupuk organik juga mengurangi biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani karena harganya yang murah dan terjangkau. Pasalnya petani bisa memanfaatkan limbah ternak untuk pupuk, sepertihalnya kotoran kerbau dan sapi maupun sampah jerami untuk diproses dan dijadikan kompos.
Pemakaian pupuk organik dapat menyuburkan lahan pertanian sehingga dapat mendongkrak produksi dan produktivitas pangan.
Ingin memutus mata rantai ketergantungan pada pupuk kimia, Satgas TMMD dan Mahasiswa UPN Surabaya mengajak warga untuk memproduksi pupuk organik, untuk kebutuhan pribadi maupun kelompok. Apalagi harga komoditas pertanian yang dihasilkan dengan sistem organik harganya lebih mahal dipasaran.
Wardi, warga Kalitelu ini sangat senang dengan paparan dari Mahasiwa UPN tersebuut. Menurutnya pihaknya akan mencoba memanfaatkan limbah ternak atau limbah sampah jerami untuk diproses menjadi pupuk organik. “Matur suwun kawulo malih ngertos damel pupuk organik (terima kasih saya jadi mengerti cara membuat pupuk organi, tutyrnya dalam bahasa jawa).”