Jakarta, Sigap88news.com || Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, massa berbaju hitam-hitam yang membuat ricuh aksi May Day di Kota Bandung adalah kelompok Anarcho-Syndicalism. Tito menyebut kemunculan kelompok ini sebagai fenomena di kalangan pekerja Indonesia.
Sebelumnya, sejumlah pemuda diamankan Polisi lantaran dianggap mengganggu jalannya May Day,kelompok yang memakai baju hitam-hitam itu melakukan aksi vandalisme, salah satunya di SLB C, Jalan singaperbangsa, Kota Bandung. Kehadiran mereka sempat di bubarkan Polisi dan aksi kejar-kejaran pun terjadi, para pemuda yang diamankan langsung digiring ke Mapolrestabes Bandung.
Menurutnya ada satu kelompok bernama Anarcho-Syndicalism, dengan bersimbolkan huruf A, kelompok ini bukan fenomena lokal, tetapi ini fenomena internasional, kata Tito di Gedung Rupatama Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta selatan, Kamis (2/5/2019).
Tito menjelaskan Anarcho-Syndicalism adalah doktrin agar pekerja jangan mau diatur, kelompok tersebut sudah berkembang di dunia sejak dulu dan baru berkembang di Indonesia beberapa tahun belakangan ini.
“Maunya mereka agar para pekerja lepas dari aturan dan mereka menentukan aturan sendiri, makanya disebut dengan Anarcho-Syndicalism, ini sudah lama berkembang di Rusia, kemudian di Eropa, Amerika Selatan dan termasuk di Asia, sedangkan di Indonesia baru berkembang beberapa tahun ini, seperti tahun lalu kita melihat mereka ada di Jogja, di Bandung,sekarang mereka ada di Surabaya, ada di Jakarta, sayangnya mereka melakukan kekerasan aksi vandalisme dengan coret-coret simbol ‘A’ bahkan ada juga yang sampai merusak pagar-pagar jalan” Tegas Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Tito menegaskan pihaknya telah menindak tegas kelompok ini dan telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan pemetaan dan pembinaan terhadap kelompok Anarcho-Syndicalism yang ada di Indonesia.
(Tyas)
