BEKASI, sigap88news.com -Terkait kematian mantan Pimpinan Redaksi Media Lensaperistiwa, ‘Parulian Hutapea’ di Kp.Sampora, Desa Jaya Sampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada hari Jum’at (12/04) pukul 19-00 WIB.
Menurut keterangan Kapolsek Serang Baru, “Ajun Komisaris Polisi Wito,SH mengatakan, bahwa korban bersama kawannya mendatangi kediaman Aceng untuk melakukan konfirmasi perihal keberadaan Aceng bersama dengan seorang Perempuan kita sebut saja namanya Soimah di sebuah hotel yang berada di wilayah Jonggol,” kata Wito.
Masih kata Kapolsek Serang Baru, “Wito,SH berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Aceng, kepada petugas Kepolisian Serang, bahwa korban bersama kawannya meminta sejumlah uang kepada Aceng mau memeras, Aceng sambil menujuk bahwa itu perempuan istri saya,” ungkap Aceng di hadapan Wartawan yang mendatangi rumahnya,” papar Kapolsek Wito.
Kapolsek Serang Baru,” Wito,SH juga menjelaskan, setelah terjadi adu mulut antara Aceng dan korban tiba – tiba kawan – kawan korban lari meninggalkan korban seorang diri, di saat itu lah korban langsung pingsan disangka Aceng pura-pura maka di bantu rekannya Aceng dibawa Korban keluar dari rumah dengan mobil, lalu korban ditaruh didepan sebuah warung yang ada di Kampung Sampora sampai akhirnya ditemukan warga dalam keadaan tidak bernyawa,” ungkap Kapolsek Wito.
“Setelah pihaknya, mendapatkan laporan dari masyarakat ada mayat tergeletak, Saya beserta beberapa anggota meluncur ke Tempat Kejadian Perkara
( TKP ) dan setelah dilakukan pemeriksaan tidak ada tanda-tanda kekerasan terhadap tubuh korban, namun di temukan dari saku Korban obat bertuliskan lsosorbide dinitrate ( ISDN ) dan setelah di cek obat tersebut adalah untuk mengatasi nyeri dada pada orang kondisi penyakit jantung.” paparnya Wito,SH.
Kapolsek Serang Baru Wito,SH menegaskan kepada kawan – kawan media yang jalan sama korban, agar dapat memberikan laporan keterangan mengetahui keberadaan korban pada saat itu bersama – sama supaya “almarhum Parulian Hutapea mantan Pimpinan Redaksi Media Lensa peristiwa dapat terungkap atas kematianya,” tegas Wito,SH.
(Tyas budi)