Mubar, sigap88news.com || Dermaga penyebrangan yang menjadi jalur perhubungan laut antar pulau, bahkan antar kabupaten yang terletak di Desa Pajala, Kecamatan Maginti, Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) yang telah lama ambruk, hingga kini belum mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat.

Dermaga yang menghubungkan pulau-pulau kecil dan bahkan penghubung antara dua kabupaten yakni Kabupaten Mubar dan Bombana (Kasipute) di Sultra ini, kondisinya dapat membahayakan bagi masyarakat yang melintas.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Mubar, La Ode Hanafi mengatakan, ambruknya dermaga Pajala diduga karena akibat terjangan ombak besar

“Setelah kami mendengar informasi ambruknya dermaga, akhirnya kami selaku Pemerintah Daerah (Pemda) Mubar lintas instansi meliputi Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Perhubungan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah turun langsung meninjau lokasi ambruknya dermaga Pajala,” Kata Hanafi, Sabtu (13/4/2019).
“Dan beberapa informasi yang kami dapat, kejadianya saat itu dikarenakan angin kencang dan terjangan ombak besar,” Sambungnya.
Mendengar hasil taksiran untuk rehabilitasi kembali dermaga Pajala dari pihak Dinas PU Mubar dalam hasil tinjauan mereka, Kadishub meyatakan taksiran rehabilitasi (perbaikan) dermaga hanya sekitar Rp 165 juta.
“Berdasarkan hitungan estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk rehabilitasi, pihak Dinas PU merinci, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp.165 juta,” Sambungnya.
Sementara dalam penanggulangan ambruknya dermaga, Dishub Mubar telah melakukan konsultasi di Kememterian Desa dan Pembangunan Daerah tertinggal
“Kareana status Dermaga Pajala adalah masih dalam aset Kememterian Desa dan Pembangunan Daerah tertinggal,” Ucapnya.
Olehnya itu kata Dia, untuk mencari jalan keluarnya, pihak Dishub tetap menjalin komunikasi serta konsultasi agar rehab dermaga yang ambruk bisa teratasi secepatnya.
“Karena Dermaga Pajala ini masih termasuk aset kementrian, maka mereka mengusulkan ke kita untuk di perubahan anggaran APBNP, karena anggaran yang ada saat (Anggaran baru 2019) ini dikementerian sudah terprogram,” Jelasnya.
Tidak berhenti sampai disitu, Hanafi juga berharap agar perbaikan dermaga bisa menggunakan anggaran daerah karena kondisi dermaga sanggat memprihatinkan.
“Karena memang penganggaran rehab mekanismenya tidak segampang yang kita bayangkan, maka ini harus butuh konsultasi dan persetujuan, klaupun itu menggunakan anggaran daerah, kita berharap semoga tahun 2020 atau diperubahan anggaran 2019 ini rehab dermaga muda-mudahan bisa terakomodasi,” ujarnya. (Tim)