Tapsel, sigap88news.com ||

Ibrahim Hutasuhut alias Jabosi, 42, warga Dusun Tandihat, Desa Bulu Mario, Kec. Sipirok, Kab. Tapanuli Selatan, sudah empat tahun hidup dipasung.
Dengan ke dua kaki dirantai besi, dia ditempatkan di dalam kamar rumah papan peninggalan orangtuanya. Keluarga sangat ingin membawanya berobat, tapi terkendala biaya. Kamar pemasungan itu berukuran sekitar 2×2 meter, dilengkapi kasur yang mulai lapuk, selimut dan baju. Kamar itu juga menjadi tempat mandi dan kakus Jabosi.

“Dia sudah 10 tahun mengalami gangguan jiwa. Terpaksa dipasung karena sering buat onar dan sudah meresahkan warga,” kata kerabatnya, Fahruddin Hutasuhut kepada wartawan, Sabtu(19/1/2019).
Sebelum mengalami gangguan jiwa, anak pasangan Pinduman Hutasuhut dan Asnah Siregar ini sempat berumahtangga. Tetapi setelah itu dia ditinggalkan anak dan istri.
Jabosi juga sering mengganggu warga dan merusak tanaman. Karena keterbatasan ekonomi untuk membawanya berobat, akhirnya keluarga bersepakat untuk memasungnya. Sudah empat tahun lamanya Jabosi hidup dalam kondisi dipasung.
“Makan dan minumnya kami antar setiap hari,” katanya.(Idham Halid Siregar).