Tapsel, sigap88news.com ||

Dalam tiga minggu belakangan ini harga cabai sempat diangka Rp25 ribu per kilo turun dan terus menurun hingga menyentuh delapan ribu per kilo.Dampak penurunan harga cabai ini petani cabai Tapsel, khususnya di Sipirok kurang bergairah untuk merawat tanaman cabainya dikebung mereka.
Salah satu petani cabai Sipirok Adil Hutasuhut kepada wartawan mengatakan penurunan harga cabai ini sudah tiga minggu lebih berjalan.

“Daya jual cabai yang lemah membuat minat petani menurun. Ini disebabkan ongkos produksi yang dikeluarkan dan hasil didapatkan tak sebanding, dimana upah satu orang memetik cabai dalam sehari bisa mencapai Rp70 ribu”kata Adil kepada wartawan, Sabtu(11/01/2019)
Menurutnya turunnya harga cabai di pasaran, membanjirnya hasil produksi cabai lokal maupun di luar daerah, ditengarai menjadi faktor utama penyebab menurunnya harga jual cabai merah biasa maupun cabai merah keriting di tingkat petani.
“Kemungkinan banyak petani cabai Tapanuli Selatan waktu panennya bersamaan, tambah masuk lagi pasokan cabai dari luar daerah seperti Tapanuli Utara dan Berastagi”tuturnya.
Sebagai petani cabai Adil berharap pemerintah, untuk dapat mengendalikan harga cabai ini agar tidak terus tergerus.
Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan Tua Ali Saib Siregar mengatakan, harga cabai merah keriting di seluruh pasar-pasar tradisional Tapanuli Selatan dikisaran Rp12 ribu per kilonya.
“Memang diakui, beberapa pekan terakhir di Tapanuli Selatan terjadi penurunan harga beli cabai ditingkat petani yang diduga membanjirnya cabai lokal, ditambah masuknya pasokan cabai dari luar daerah,” ujarnya.(Idham Halid Siregar).