LUMAJANG, sigap88news.com Pencurian hewan ternak sapi di Lumajang semakin membabi buta karena hanya dalam rentang waktu 3 bulan dari oktober – akhir Desember 2018 terjadi 36 kasus pencurian sapi dilumajang.Rabo (9/1/2019)
Hal inilah yang membuat Kapolres turun tangan langsung untuk mencari solusi, agar kasus pencurian sapi ini dapat ditekan. hingga berbagai cara Kolaborasi antara Kapolres Lumajang dan Kapolsek Gucialit Iptu Rudi menghasilkan model Rantai Sapi yang fleksibel tapi sangat kuat, yaitu besi dengan tebal 10 mm, panjang 80 cm dan lingkar kepala yang mudah ditekuk supaya tidak sulit saat mengalungkan ke kepala Sapi, sedangkan ujung lainnya di gembok di besi atau cor yang ditanam. “nah dengan terobosan ini bakal berfikir dua kali para pencuri sapi untuk mencuri sapi-sapi tersebut, harga rantai sapi ini juga murah kok tidak lebih dari 150 ribu” ujar Arsal.
Kapolres Lumajang Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MH MM menegaskan Terobosan ini akan saya coba di wilayah Desa Purwosono, Saya sangat yakin dapat menekan secara signifikan kasus pencurian sapi, dan jika berhasil untuk menekan angka pencurian sapi diwilayah itu maka saya informasikan kepada para Kapolsek agar menyebar terobosan ini kepada warga diwilayahnya masing masing yg memiliki ternak terutama sapi agar dapat menekan angka pencurian sapi diwilayah Lumajang,saya akan bentuk Komunitas Rantai Sapi di setiap wilayah. ujar Arsal
Pengamanan lapis kedua dengan Ganster (Garasi Ternak), merupakan pengamanan yang bersifat kelompok, tapi dalam kelompok kecil yang dilakukan oleh para pemilik ternak yang sapinya ada didalam Ganster.
kemudian lapis ketiga dengan pembentukan Satgas Keamanan Desa, yang berfungsi mengamankan desa dalam skala yang lebih luas. Satgas Keamanan Desa merupakan sistem pengamanan secara menyeluruh, bukan hanya mengantisipasi tindak kriminalitas seperti begal dan pencurian sapi tapi sampai kepada menyelesaikan problem solving maupun konflik sosial antar warga di desanya” ujar Kapolres Lumajang dalam releasenya,”tutupnya(KAR)