Ketua Komisi VII DPR-RI Gus Irawan : Dengan Zakat Dan Shodaqoh Kemiskinan Dapat Dituntaskan

Redaksi
1.4k Views
3 Min Read

Tapsel, sigap88news.com ||

Ketua Komisi VII DPR-RI H Gus Irawan Pasaribu SE. Ak. MM. CA menutup secara resmi seminar dengan tema “Peningkatan Kemandirian Lembaga-Lembaga Umat Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Islam demi Mencapai Sumut Bermartabat” yang diikuti oleh 200 orang Nazir Mesjid dan 50 Pimpinan Pondok pesantren se-Tapanuli Bahagian Selatan ditambah utusan dari Kabupaten Labuhan Batu Selatan dan Tapanuli Tengah, Senin (07/01/2019).

Dihadapan seluruh peserta seminar yang digelar di Pesantern Darul Mursyid Desa Sidapdap Simanosor Kecamatan Saipar Dolok Hole Kabupaten Tapanuli Selatan Gus Irawan menyampaikan bahwa Agama Islam merupakan konsep terbaik dalam mengelola kemiskinan melalui Zakat Infaq dan Shadaqoh. Sebanyak 85% Penduduk Indonesia yang beragama islam memiliki potensi zakat sebesar 217 Triliun yang apabila terdata, ter-input dan terkelola dengan baik maka persoalan kemiskinan akan segera teratasi, “ujar Gus Irawan Pasaribu.

” Saya berharap dengan seminar yang dilakukan oleh Darul Mursyid ini bisa menjadi motivasi dan dilakukan lembaga lainnya seperti Badan Kenaziran Masjid dan Pondok Pesantern yang hadir ini,”tuturnya.

Gus, juga sangat berbahagia dan bangga hadir di Darul Mursyid dengan berbagai prestasi yang didapat oleh siswa/i nya. Selain sekolah dengan segudang prestasi anak didiknya, Pondok Pesantern Darul Mursyid juga sudah memiliki pabrik kopi sendiri. Untuk itu Gus, Komisi VII DPR-RI yang dipimpinnya bermitra dengan Riset & Teknologi akan mendukung sepenuhnya untuk teknologi pengolahan kopi di daerah ini.

Sementara Wakil Bupati Tapanuli Selatan Ir. Aswin Efendi Siregar MM saat membacakan sambutan Pidato Bupati Tapanuli H Syahrul M Pasaribu SH mengapresiasi Pondok Pesantern Darul Mursyid yang telah melaksanakan kegiatan seminar tersebut dan ini juga menjadi bukti semakin berkembangnya Pesantren dengan Lahirnya Peraturan Presiden RI no 22 tahun 2015 yang menetapkan tgl 22 Oktober menjadi Hari Santri Naional.

Lebih jauh Syahrul mengatakan bagi umat Islam, masjid dan pondok pesantern tidak hanya menjadi tempat ibadah dan sekolah semata namun memiliki memiliki peran strategis dalam mendorong pengembangan peradaban ummat Islam, salah satunya dalam perekonomian.

Sejarah telah mencatat masjid Nabawi oleh Rasulullah SAW difungsikan sebagai pusat ibadah, pusat pendidikan dan pengajaran, pusat penyelesaian problematika umat dalam aspek hukum (peradilan), pusat pemberdayaan ekonomi umat melalui Baitul Mal (ZISWAF), pusat informasi Islam, hingga sebagai pusat pelatihan militer dan urusan-urusan pemerintahan Rasulullah, serta fungsi lainnya sehingga kesimpulannya, pada zaman Rasulullah, masjid dan pondok pesantern bisa dijadikan sebagai pusat peradaban Islam,”paparnya.

Pada kesempatan tersebut Gus Irawan Pasaribu juga melakukan peletakan Batu pertama pembangunan Gedung Serba Guna Pondok Pesantren Darul Mursyid yang turut didampingi dan disaksikan oleh Wakil Bupati Tapsel, Kepala BNNK Tapsel, Wakapolres Tapsel, Ketua Umum MUI Sumut Prof. Dr. H. Abdullahsyah, Ketua PW Dewan Masjid Indonesia Sumut Drs. H. Sotar Nasution, Direktur Pondok Pesantern Darul Mursyid Jafar Syahbuddin Ritonga, Wakil Ketua DPRD Tapsel Husin Sogot Simatupang dan Sekretaris KNPI Tapsel Dolly Putra.P.(Idham Halid Siregar)

TAGGED: ,
Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *