Banyuwangi – sigap88news.com
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas didampingi wakilnya Yusuf Widiyatmoko membuka secara resmi perhelatan konferensi cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama Banyuwangi 2018 di Pondok Pesantren Ibnu Sina Dusun Jalen Desa Setail Kecamatan Genteng. Rencananya, Konfercab akan digelar dua hari yakni Sabtu & Ahad 21-22 April 2018.

Selain Bupati dan wakilnya, hadir para pimpinan ormas Islam seperti Pimpinan Daerah Muhammadiyah, LDII, Persis, dan para elite partai politik. Jumlah peserta yang hadir mencapai 1.240 orang terdiri dari para pengurus Majelis Wilayah Cabang (MWC), pengurus ranting kelurahan/desa, para pengasuh pondok pesantren se Kab Banyuwangi.
Menurut Guntur salah seorang panitia menjelaskan, peserta Konfercab agendanya akan membahas permasalahan terkini di tingkat kabupaten dan nasional. Puncaknya hari Ahad (22/4/2018) dilakukan pemilihan ketua cabang untuk periode 2018 – 2023.

“Jumlah peserta 1.240 orang, yang terdiri dari pengurus NWC dan utusan pengurus ranting. Ada beberapa poin dalam acara Konfercab kali ini diantaranya. Pertama Laporan pertanggung jawaban oleh pengurus PCNU lama, kedua pembahasan program sebagai bentuk referensi bagi pengurus yang akan datang, dan acara inti adalah pemilihan pimpinan baru PCNU Kabupaten Banyuwangi,” terangnya.
Sementara itu, KH. Masykur Ali ketua PCNU yang baru saja habis jabatannya mengatakan, dalam kondisi apapun dirinya mengajak seluruh warga NU untuk bersatu. Tanpa persatuan NU tidak akan bisa besar seperti ini.
Kyai Masykur yang sudah memimpin NU Banyuwangi selama 15 tahun mengungkapkan, masih banyak pekerjaan rumah didalam tubuh NU. Untuk itu dirinya berharap kepada siapa saja yang terpilih menjadi Ketua PCNU nanti supaya bisa mengemban amanah organisasi NU, dan bisa memperjuangkan NU dari segala Aspek.
Dihadapan peserta Konfercab, Kyai Masykur menyampaikan permohonan maaf apabila selama memimpin NU di Kabupaten Banyuwangi melakukan kesalahan disengaja atau tidak disengaja. Ia berpesan, siapa saja nanti yang terpilih menjadi pimpinan PC kita harus hormati keputusan tersebut, tentunya kita harus tetap kondusif dan tetap rukun.
Sementara itu dalam sambutannya, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengapresiasi pengasuh pondok pesantren Ibnu Sina yang telah menyiapkan tempat Konfercab dengan baik. “Saya terlahir dan menjadi Bupati dari rahim NU, namun terus terang, panitia ini tidak ada mengirim proposal bantuan ke Pemkab (Banyuwangi) untuk minta sumbangan, salut saya,” tuturnya.
Anas juga meminta agar semua elemen masyarakat bisa bekerjasama dengan pemkab untuk membangun Banyuwangi menjadi lebih baik. Anas tegaskan, kalau Pemkab tidak pernah memanfaatkan Nahdlatul Ulama, begitu pula sebaliknya Nahdlatul Ulama Juga tidak pernah memanfaatkan Pemkab, semua itu hanya dibutuhkan sinergritas agar terjalin silaturahmi yang abadi.
“Masyarakat tidak usah hawatir karena setiap anggaran yang dikeluarkan oleh Pemkab Banyuwangi untuk bantuan Slsosial ormas keagamaan selalu diaudit oleh Badan Pengawas Keuangan,” pungkasnya. (Her)