Banyuwangi, Sigap88news.com – Terkait pemberitaan siswi MTSN yang meluruk siswi SMP PGRI dengan berakhir pengroyokan yang dilakukan kurang lebih sebelas siswi masih ngambang dan belum jelas penyelesaianya.
Dikarenakan pihak keluarga masih tidak terima putrinya menjadi ajang sasak hidup oleh beberapa siswi dibelakang balai Desa Sidorejo hingga membuatnya trauma.
Saya tidak tahu menahu tiba – tiba ditantang untuk berkelahi lewat pesan whatsapp oleh sekelompok siswi MTSN saya tidak menanggapi tantangan tersebut karena saya di didik oleh keluarga agar menjadi anak yang baik mungkin karena tanggapan saya lewat pesan whatsapp tidak mengindahkan tantangan tersebut
Kira-kira dua minggu yang lalu dirinya di didatangi siswi MTSN kurang lebih 11 anak yang di pimpin oleh Shinta, “saya dijemput dipintu keluar lalu di ajak kesebuah tempat tepatnya di belakang Kantor Desa Sidorejo lalu di keroyok beramai-ramai tanpa tahu sebab musababnya,”aku Luky.
“Sangat sungguh di sayangkan kejadian tersebut seperti tidak pernah mendapat didikan dari pihak keluarga dan sekolahan kenapa mereka meluruk kesekolah lain dan masih dalam kondisi berpakaian seragam sekolah”,sesalnya.
Khozin selaku kepala sekolah MTSN Sidorejo saat di komfirmasi awak media lewat via telpon membenarkan kejadian tersebut, bahkan kasi kemenag zenal pun menurut khozin sudah mengetahui dan tidak ada masalah,itu cuma masalah biasa”ucap khozin.(heru/agus)